BIBIT BANGSA
Dua telapak tanganmu adalah senjata
Dua kakimu bagai roda
Detak jantungmu yang bergemuruh
Bagai gendang perang yang siap menerjang......
Butir keringatmu adalah bukti
Wujud kerja keras dan semangat membara
Ketika
mentari mulai mengintip
Kau
bagai ksatria barbar
Maju
.....
Terjang
.......
Menang
.......
Dan
buktikan pada dunia
Kau
adalah Sang Pengubah
Di atas pundak kekarmu
Orang banyak berharap mentari
yang lebih terang esok hari ..............
Kau bagai oase harapan
Bagi khafilah di tengah sahara
Yang mampu mengobati dahaga .........
Kau bagai hujan penyejuk
Yang menghapus kemarau panjang
Tuk beri sedikit kesejukan .......
Tapi,
waktu tlah angkat bicara
Jauh
harapan dari kenyataan
Bibit
bangsa tumbuh
menjadi
pohon berduri
Yang
melukai ....... meracuni .........
Dan
menyakiti .........
Seakan
kau tak peduli dengan
harapan
yang tinggi dan mimpi
Kau adalah
penggerak
Tapi, hatimu tak pernah tergerak
Kau adalah penggagas
Tapi, gagasanmu semakin sesat
Kau adalah pemikir
Tapi, pikiranmu semakin tak karuan
Ingatlah...!
hai bibit bangsa.......
Hidup ini bukan hanya milikmu
Tanah ini bukan hanya
kekuasaanmu
Mentari
esok bukan jaminan bagimu
Sadarlah....!
Dia selalu
melihatmu
Ingatlah...!
Dia adalah
Dzat yang selalu ada di sampingmu
Karena
tanah airmu
Adalah tiap tarikan nafasmu..................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar